Madu merupakan penangkal dan penyembuh batuk & pilek di saat perubahan musim
Sudah menjadi hal yang biasa di saat perubahan musim,cuaca yang tidak menentu, kadang panas, tiba-tiba hujan atau sebaliknya, Beberapa di antara kita, anak, saudara, teman, atau bahkan kita sendiri dengan mudahnya terserang penyakit batuk dan pilek kadang disertai demam. Hampir setiap saat perubahan musim itu saya temukan di setiap keluarga, bahkan saya sendiri pun mengalaminya, terutama pada anak. Yang menjadikan saya heran, saya kenal dekat dengan satu keluarga yang hampir semua anggota keluarganya tidak pernah sakit. Setelah saya tanyakan, ternyata mereka mulai dari ayah, ibu, istri dan anak-anaknya adalah pengkonsumsi madu secara rutin, katanya mereka tidak pernah melewatkan hari tanpa madu,minimal 1 sendok makan.
Andaikan ada salah seorang anggota keluarganya yang sakitpun, mereka tidak lantas buru-buru membeli obat ataupun pergi ke dokter. Mereka dengan setia tetap bersabar mengkonsumsi madu, hanya saja dosis di tambah menjadi 2 sendok/hari. Walaupun efek kesembuhannya relatif tidak secepat jika diobati dengan obat-obatan kimia, tapi mereka yakin bahwa madu adalah obat dan penangkal penyakit terbaik, dibanding obat-obatan kimia yang mereka percaya bisa saja menimbulkan efek samping yang tidak ringan, bahkan bisa membuat penyakit lebih kebal karena terbiasanya tubuh diberi obat-obatan. Mereka juga percaya bahwa penyakit yang diobati dengan obat-obatan kimia, suatu hari datang "berkunjung" lagi, penyakit itu akan menjadi lebih kuat, dan sulit disembuhkan dengan takaran obat yang sama seperti sebelumnya.
Berbeda dengan jika diobati dengan madu, mereka berkeyakinan, dengan madu bukan hanya melawan langsung penyakitnya saja, tapi yang paling penting madu juga membantu dan "mempersenjatai" sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak dimanja karena bukan penyakit yang dibunuh obat, melainkan tubuh diperkuat dan "dilatih" madu untuk siap melawan penyakit, dan penyakitpun enggan untuk kembali lagi karena ternyata tubuh sudah siap melawan jika mereka kembali lagi. Berbeda jika diobati dengan obat-obatan kimia, penyakit yang sama bahkan kadang membawa teman-temannya, selalu saja datang kembali bertamu di tubuh kita.
Itulah sedikit pengalaman dari seorang teman, yang seharusnya bisa menjadi contoh buat kita semua, bahwa madu memang lebih baik daripada obat-obatan kimia.
terima kasih, semoga bermanfaat..wslm..
Andaikan ada salah seorang anggota keluarganya yang sakitpun, mereka tidak lantas buru-buru membeli obat ataupun pergi ke dokter. Mereka dengan setia tetap bersabar mengkonsumsi madu, hanya saja dosis di tambah menjadi 2 sendok/hari. Walaupun efek kesembuhannya relatif tidak secepat jika diobati dengan obat-obatan kimia, tapi mereka yakin bahwa madu adalah obat dan penangkal penyakit terbaik, dibanding obat-obatan kimia yang mereka percaya bisa saja menimbulkan efek samping yang tidak ringan, bahkan bisa membuat penyakit lebih kebal karena terbiasanya tubuh diberi obat-obatan. Mereka juga percaya bahwa penyakit yang diobati dengan obat-obatan kimia, suatu hari datang "berkunjung" lagi, penyakit itu akan menjadi lebih kuat, dan sulit disembuhkan dengan takaran obat yang sama seperti sebelumnya.
Berbeda dengan jika diobati dengan madu, mereka berkeyakinan, dengan madu bukan hanya melawan langsung penyakitnya saja, tapi yang paling penting madu juga membantu dan "mempersenjatai" sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak dimanja karena bukan penyakit yang dibunuh obat, melainkan tubuh diperkuat dan "dilatih" madu untuk siap melawan penyakit, dan penyakitpun enggan untuk kembali lagi karena ternyata tubuh sudah siap melawan jika mereka kembali lagi. Berbeda jika diobati dengan obat-obatan kimia, penyakit yang sama bahkan kadang membawa teman-temannya, selalu saja datang kembali bertamu di tubuh kita.
Itulah sedikit pengalaman dari seorang teman, yang seharusnya bisa menjadi contoh buat kita semua, bahwa madu memang lebih baik daripada obat-obatan kimia.
terima kasih, semoga bermanfaat..wslm..